<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d14240855\x26blogName\x3dRoti+Kehidupan\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://rotikehidupan.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://rotikehidupan.blogspot.com/\x26vt\x3d7614777923663700016', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbingku ke air yang tenang....

Other Blogs

  • My Blog
  • My Pictures
  • My Recipes
  • My Bread of Life

Previous Posts


Archives




Blogwise - blog directory

Blogarama - The Blog Directory

Roti Kehidupan

Monday, May 07, 2007

Kegunaan Uang

Uang dapat membeli kesenangan bukan kebahagiaan
Uang dapat membeli sebuah rumah bukan sebuah rumah tangga
Uang dapat membeli tempat tidur bukan tidur yang nyaman
Uang dapat membeli waktu bersenang - senang bukan ketenangan batin
Uang dapat membeli makanan bukan selera makan
Uang dapat membeli seorang teman bukan seorang sahabat
Uang dapat membeli asuransi bukan keamanan
Uang dapat membeli perhiasan bukan kecantikan
Uang dapat membeli obat bukan kesehatan
Uang dapat membeli kemewahan bukan gaya hidup
Uang dapat membeli cincin emas bukan cinta
Uang dapat membeli Alkitab bukan karakter
Uang dapat membeli buku bukan hikmat
Uang dapat membeli salib bukan pengampunan
Uang dapat membeli bangku gereja bukan surga
Uang dapat membeli banyak hal tetapi bukan semua hal
Pengampunan tidak dapat dibeli dengan uang, pengampunan harus merupakan pemberian cuma - cuma


"Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai - bagai duka." 1 Timotius 6:10

Hadiah Kasih Seorang Ibu

"Dapatkah aku melihat bayiku?" pinta seorang ibu yang baru melahirkan dengan penuh kebahagiaan.
Ketika gendongan tersebut berpindah ke tangannya, ia segera membuka selimut pembungkus wajah bayi laki-laki yang mungil itu. Tiba-tiba ibu tersebut menahan napasnya.
Dokter yang menjaganya segera berbalik memandang ke luar jendela rumah sakit. Ternyata bayi laki-laki mungil tersebut lahir tanpa kedua belah daun telinga.


Setelah diadakan uji medis, terbukti bahwa pendengaran bayi tersebut bekerja sempurna, hanya penampilannya saja yang tampak aneh dan buruk.

Pada suatu hari anak laki-laki tersebut bergegas pulang ke rumah dan membenamkan wajahnya pada pelukan sang ibu dan menangis. Anak tersebut dengan terisak-isak berkata, "Seorang laki-laki berbadan besar mengejekku. Katanya, aku ini makhluk aneh." Sang ibu juga menangis karena ia tahu bahwa hidup anak laki-lakinya penuh dengan kekecewaan dan tragedi.

Anak tersebut akhirnya tumbuh dewasa. Ia cukup tampan meskipun cacat. Ia juga disukai oleh teman-teman di sekolahnya. Dan ia juga mengembangkan bakatnya di bidang musik dan menulis.

Ia ingin sekali menjadi ketua kelas. Ibunya lalu mengingatkannya,"Bukankah nantinya kamu akan bergaul dengan remaja-remaja lain?" Namun, dalam hati sang ibu merasa sangat terharu dengan keberadaan dari anak laki-lakinya.

Suatu hari ayah anak laki-laki itu bertemu dengan seorang dokter ahli dalam pencangkokan telinga. "Aku yakin dapat memindahkan sepasang daun telinga untuknya. Tetapi diperlukan seorang yang bersedia mendonorkan telinganya."

Orang tua anak laki-laki tersebut lalu mulai mencari siapa yang mau mengorbankan dan mendonorkan telinganya. Beberapa bulan telah berlalu,lalu tibalah saatnya mereka memanggil anak laki-laki mereka. Sang ayah menjelaskan," Anakku seseorang yang tidak ingin dikenal telah bersedia mendonorkan telinganya untukmu. Kami akan segera mengirimmu ke rumah sakit untuk di operasi. Namun hal itu sangatlah rahasia."

Operasi itu berjalan dengan sukses. Seseorang laki-laki baru pun lahirlah. Bakat musiknya yang hebat itu berubah menjadi kejeniusan. Ia pun menerima banyak penghargaan dari sekolahnya.

Beberapa waktu kemudian ia menikah dan bekerja sebagai seorang diplomat. Kemudian ia menemui ayahnya, " Ayah, aku harus mengetahui siapa yang telah bersedia mengorbankan telinganya untukku. Ia telah berbuat sesuatu yang besar, namun aku sama sekali belum membalas kebaikkannya."


Ayahnya menjawab, " Ayah yakin bahwa kamu tidak akan pernah dapat membalas kebaikan hari orang yang telah memberikan telinga tersebut." Setelah terdiam sesaat ayahnya melanjutkan," Sesuai dengan perjanjian, belum saatnya bagimu untuk mengetahui semua rahasia ini."

Tahun berganti tahun, kedua orang tua laki-laki tersebut tetap menyimpan rahasia. Hingga pada suatu hari, tibalah saat yang menyedihkan bagi keluarga tersebut. Pada hari itu ayah dan anak lelakinya berdiri di tepi peti jenasah ibunya yang baru saja menginggal. Dengan perlahan dan lembut, sang ayah membelai rambut jenasah ibunya yang terbujur kaku itu, lalu menyibakkannya sehingga tampaklah bahwa sang ibu itu tidak memiliki daun telinga. "Ibumu pernah berkata bahwa ia senang sekali bisa memanjangkan rambutnya," bisik sang ayah, "Dan tidak seorangpun yang menyadari bahwa ia telah kehilangan sedikit kecantikannya."

Renungan:
Kecantikan sejati tidak terletak pada penampilan fisik, tetapi ada di dalam hati. Kadang kala harta karun sejati tidak terletak pada apa yang bisa kita lihat, namun pada apa yang tidak dapat terlihat.

Kasih yang tulus tidak terdapat pada hal-hal yang telah dikerjakan dan diketahui, namun pada hal-hal yang telah dikerjakan tanpa diketahui.

Dapatkan seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. (Yesaya 49:15)

Monday, June 26, 2006
Segelas Susu
Suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup dari menjual asongan dari pintu ke pintu, menemukan bahwa dikantongnya hanya tersisa beberapa sen uangnya, dan dia sangat lapar.

Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah berikutnya. Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saat seorang wanita muda membuka pintu rumah. Anak itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya berani meminta segelas air.

Wanita muda tersebut melihat, dan berpikir bahwa anak lelaki tersebut pastilah lapar, oleh karena itu ia membawakan segelas besar susu.

Anak lelaki itu meminumnya dengan lambat, dan kemudian bertanya, "berapa saya harus membayar untuk segelas besar susu ini ?"

Wanita itu menjawab: "Kamu tidak perlu membayar apapun".
"Ibu kami mengajarkan untuk tidak menerima bayaran untuk kebaikan" kata wanita itu menambahkan.

Anak lelaki itu kemudian menghabiskan susunya dan berkata :" Dari dalam hatiku aku berterima kasih pada anda."

Sekian tahun kemudian, wanita muda tersebut mengalami sakit yang sangat kritis. Para dokter dikota itu sudah tidak sanggup menganganinya.

Mereka akhirnya mengirimnya ke kota besar, dimana terdapat dokter spesialis yang mampu menangani penyakit langka tersebut.

Dr. Howard Kelly dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. Pada saat ia mendengar nama kota asal si wanita tersebut, terbersit seberkas pancaran aneh pada mata dokter Kelly.

Segera ia bangkit dan bergegas turun melalui hall rumahsakit, menuju kamar si wanita tersebut.

Dengan berpakaian jubah kedokteran ia menemui si wanita itu. Ia langsung mengenali wanita itu pada sekali pandang. Ia kemudian kembali ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan upaya terbaik untuk menyelamatkan nyawa wanita itu. Mulai hari itu, Ia selalu memberikan perhatian khusus pada kasus wanita itu.

Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya diperoleh kemenangan... Wanita itu sembuh !!. Dr. Kelly meminta bagian keuangan rumah sakit untuk mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan kepadanya untuk persetujuan.

Dr. Kelly melihatnya, dan menuliskan sesuatu pada pojok atas lembar tagihan, dan kemudian mengirimkannya ke kamar pasien.

Wanita itu takut untuk membuka tagihan tersebut, ia sangat yakin bahwa ia tak akan mampu membayar tagihan tersebut walaupun harus dicicil seumur hidupnya.

Akhirnya Ia memberanikan diri untuk membaca tagihan tersebut, dan ada sesuatu yang menarik perhatuannya pada pojok atas lembar tagihan tersebut. Ia membaca tulisan yang berbunyi..

"Telah dibayar lunas dengan segelas besar susu.." tertanda, DR Howard Kelly.

Air mata kebahagiaan membanjiri matanya. Ia berdoa: "Tuhan, terima kasih, bahwa cintamu telah memenuhi seluruh bumi melalui hati dan tangan manusia."

--sekarang terserah anda,anda dapat mengirimkan pesan cinta ini kepada orang lain, atau abaikannya dan berpura-pura bahwa kisah ini tidak menyentuh hati Anda.---
Friday, May 12, 2006
God is Awesome!

His Crocodile


His Sleeping Cat


Expressing His LOVE


One of His Angels


And a Teddy Bear



Thursday, May 11, 2006
Jadilah Kaya
"Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan ahli waris menurut janji itu." (Galatia 3:29, KJV)

Salah satu masalah yang terus mengikuti saya selama bertahun-tahun ialah kemiskinan. Tetapi saya ingat harinya ketika saya memutuskan bahwa saya takkan menjadi miskin lagi. Saya sedang membaca Firman yang menyebutkan bahwa berkat Abraham telah datang pada bangsa-bangsa lain oleh Yesus Kristus (Galatia 3:14). Lalu saya sampai pada ayat 29 yang berbunyi, Jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan AHLI WARIS MENURUT JANJI ITU."

Tiba-tiba kebenaran menerpa saya. Saya menjadi sedemikian gembira sehingga saya tidak dapat menahan diri saya sendiri. Saya berpaling pada Ulangan 28 dan baris demi baris saya membaca berkat-berkat yang dijanjikan itu. "Diberkatilah di kota dan diberkatilah di ladang. Diberkati waktu keluar, diberkati waktu masuk. Diberkati di lumbungmu, diberkati di ladangmu, diberkati dalam semua pekerjaan tanganmu." Wah, saya telah menjadi kaya ! Saya telah belajar di sekolah Tulsa, Oklahoma dan saya tinggal di sebuah rumah pendek kecil yang tidak seorangpun mau tinggal di dalamnya. Tetapi ketika saya membaca janji-janji itu dalam Firman, saya melihat terang. Saya sadar Tuhan sudah menebus saya dari kutuk kemiskinan.

Pada sore itu di kamar tidur saya, saya mengambil Alkitab dan berkata, "Aku ingin mengumumkan kepada Tuhan Yang Mahakuasa di surga dan kepada Yesus Kristus dari Nazaret, kepada semua malaikat di surga, kepada semua setan-setan di neraka dan kepada setiap orang lain yang berminat untuk mendengarnya, bahwa sejak hari ini dan seterusnya keperluanku dipenuhi menurut kekayaan Tuhan dalam kemuliaan oleh Kristus Yesus."

Saya berkata kepada-Nya, "Aku berdiri atas firman-Mu dan aku memandang kepada-Mu untuk memeliharaku, Aku takkan pernah meminta sedolar pun kepada seorang manusia." Itu terjadi bertahun-tahun yang lalu dan saya tidak pernah meminta kepada siapa pun. Anda tahu mengapa ? Karena keputusan itu mengaitkan saya dengan kuasa Tuhan. Itu akan berbuat hal-hal yang serupa bagi anda.
(Kenneth Copeland)

Kenneth Copeland and Kenneth Hagin ("Dad Hagin") are the two foremost proponents of the Positive Confession, Word of Faith, health, wealth and prosperity doctrines. Kenneth Hagin is the mentor and has been teaching longer, but Kenneth Copeland has taken his teaching and ministry to new heights, especially in his influence among Charismatic leaders.

Have joy at all times, Give praise in everything,Let all things be tested, and Keep to what is good
Sunday, April 23, 2006
Melangkah Bersama TUHAN
Pdt. Handoyo Santoso, M.Min.
Keb I Minggu, 1 Januari 2006
disadur oleh Yuyu

Harus ada kemauan untuk memerangi musuh. Namun memeranginya bukan dengan kekuatan kita, sebab TUHAN sendiri yang bertempur bagi kita. Dengan hanya berdiri teguh dalam iman, kemenangan diberikan oleh TUHAN bagi anak-anak-NYA.

2 SAMUEL 11 : 11 Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem.

Beberapa saat menjelang pergantian tahun, lazimnya pakar-pakar di berbagai bidang disibukkan memprediksi kondisi yang dihadapi tahun yang akan datang. Tidak ketinggalan pula masyarakat awam ikut-ikutan meramalkan bagaimana keadaan tahun depan. Orang Kristen pun tidak mau kalah mengemukakan opininya. Namun herannya, orang Kristen kerap kali menyatakan, bahwa tahun depan tidak bertambah baik; tantangan makin berat, dunia tambah suram, ekonomi pun tidak menggembirakan. Biar saja bila orang dunia meramalkan keadaan semakin buruk, tetapi hal itu tidak berlaku bagi kita sebagai anak terang. Apakah hal ini sekedar hiburan kosong atau fakta yang sungguh dapat dipercaya?

Ayat di atas menyatakan, bahwa pergantian tahun merupakan waktu yang biasa bagi raja-raja untuk maju berperang. Biasa saja, bukan sesuatu aneh, bukan sesuatu yang bertambah baik atau buruk. Jadi awal tahun memang awal peperangan. Tapi itu biasa dan dialami setiap tahun. Tidak usahlah kita terlena oleh nostalgia semu dan membanding-bandingkan keadaan dulu yang jauh lebih indah menurut anggapan kita. Misalnya kita membandingkan-bandingkan harga barang pada saat dulu lebih murah dibandingkan sekarang yang semuanya mahal. Tapi kalau kita cermati lagi, bukankah pendapatan yang kita peroleh zaman dulu juga jauh lebih kecil dibandingkan sekarang?

Yang menjadi isu penting di sini adalah: beranikah kita maju berperang? Maukah kita mau berperang? Yoab beserta seluruh bangsa Israel tidak takut menghadapi musuh. Sayangnya Daud sebagai raja tidak ikut maju. Dia hanya memberi komando kepada orang lain untuk maju, sedangkan dia sendiri tinggal di Yerusalem.
Musuh bebuyutan yang harus kita taklukkan adalah bani Amon. Amon dan Moab adalah keturunan Lot dengan anak perempuannya sendiri yang menurunkan bangsa Amon dan Moab. Kebejatan moral kedua anak perempuan Lot membuat mereka memiliki ide gila memberi minuman memabukkan kepada ayah mereka sendiri. Dalam kondisi mabuk berat, keduanya secara bergantian berhubungan seksual dengan ayahnya sehngga menghasilkan Amon dan Moab.
Bangsa Amon ini adalah setan, kedagingan dan dunia ini. Itulah yang harus kita perangi sampai tuntas agar tidak menguasai kehidupan kita. Kalau kita mampu memerangi bangsa Amon, tidak ada yang sulit atau suram bagi kita. Kita pasti akan menangguk kemenangan total.

MATIUS 6 : 3434 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

Mengalami kekuatiran mengenai hari esok memang wajar dan manusiawi. Oleh karena itu, TUHAN menentramkan hati kita dengan mengatakan, "janganlah kuatir". Setiap hari, baik hari ini maupun hari esok, ada kesusahannya sendiri. Tetapi semua itu adalah hal yang rutin, yang biasa. Namun bagaimana kita menyikapinya? Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari bermakna problema hari itu harus kita hadapi hari itu juga. Kalau kita tidak maju menghadapi kesusahan yang terjadi hari itu, maka kesulitan akan bertumpuk keesokan harinya. Kesukaran yang semakin menggunung akan menenggelamkan kita dalam timbunan masalah dan membuat kita tidak memiliki waktu yang cukup untuk membereskannya. Kesusahan sehari cukup untuk sehari mengandung pesan agar kita jangan menunda menyelesaikan masalah, jangan menunda berperang melawan Amon. Hadapilah Amon dan Moab di dalam Nama TUHAN YESUS KRISTUS. Di dalam kekuatan-NYA, kita akan mampu untuk maju berperang.

Keberanian Yoab dan bangsa Israel untuk maju membuat mereka mampu memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba. Bagi anak TUHAN, tidak ada istilah "terkepung" tetapi kita justru dapat mengepung musuh dan mengalahkannya. Tidak dicatat seberapa besar musuhnya; yang pasti mereka dapat menghadapinya. Kuncinya adalah: mau maju berperang bersama TUHAN, bukan tinggal diam yang seperti dilakukan oleh Daud.

GALATIA 5 : 2424 Barangsiapa menjadi milik KRISTUS YESUS, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.

Menjadi pertanyaan bagi kita, mengapa kita mesti mengalahkan hawa nafsu kita? Bukankah masalah yang kita hadapi berupa kesulitan ekonomi atau penyakit yang menggerogoti dan masalah-masalah lainnya. Adakah keterkaitan antara daging kita dengan masalah-masalah yang tengah kita hadapi saat ini? Dengan memiliki keinginan untuk melawan Amon dan Moab, menyalibkan hawa nafsu, maka kita telah menjadi milik KRISTUS.

Sebagai milik-NYA, niscaya kita akan mendapat pembelaan dari TUHAN sendiri. Sebagai gambaran, jika anak kita yang masih kecil diganggu, maka kita akan segera membela anak kita yang memang belum dapat membela dirinya sendiri. Itulah sebabnya kita harus konsenterasi maju berperang melawan hawa nafsu, kuasa gelap dan dunia ini. Namun dalam peperangan ini kita akan disertai TUHAN. DIAlah yang menyelesaikan segala tantangan yang kita hadapi, yang membereskannya bagi kita.

2 TAWARIKH 20 : 1, 171 Setelah itu bani Moab dan bani Amon datang berperang melawan Yosafat bersama-sama sepasukan orang Meunim. 17 Dalam peperangan ini tidak usah kamu bertempur. Hai Yehuda dan Yerusalem, tinggallah berdiri di tempatmu, dan lihatlah bagaimana TUHAN memberikan kemenangan kepadamu. Janganlah kamu takut dan terkejut. Majulah besok menghadapi mereka, TUHAN akan menyertai kamu."

Lagi-lagi musuh yang kita hadapi adalah bani Moab dan Amon. Instruksi yang diterima Yosafat sangat jelas: kamu tidak usah bertempur. Jadi yang diminta TUHAN untuk kita lakukan adalah hanya maju ke kancah peperangan. Pertempuran menjadi bagian TUHAN sendiri. Sebab kalau kita harus bertempur dengan kekuatan kita sendiri, kita tidak akan mampu menghadapinya.

Tidak usah bertempur bukan berarti tidur bermalas-malasan di kursi goyang! Yang diinstruksikan oleh TUHAN adalah "tinggallah berdiri di tempatmu". Dalam Alkitab versi NIV tertulis "stand firm" artinya kita berdiri tegak di posisi yang telah ditentukan oleh TUHAN di medan peperangan. Dengan berdiri tegak di dalam iman kepada KRISTUS, kita akan mampu menghadapi musuh kita.

Hanya dengan berdiri tegak, kita melihat kemenangan yang kita terima dari TUHAN. Kita tidak perlu memperjuangkan kemenangan itu dengan usaha kita sendiri; kita melihat TUHAN memberikannya bagi kita. Kemenangan itu pasti. Sebab kalau kita maju bersama KRISTUS, ada jaminan kemenangan bagi kita. Namun kemenangan itu diberikan oleh TUHAN kalau kita maju menghadapi musuh. Jika kita tidak mau maju atau takut menghadapi musuh atau kita memilih tinggal di istana seperti Daud, maka kemenangan tidak akan menjadi milik kita.

2 SAMUEL 11 : 22 Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya.
Daud bangun dari tempat pembaringannya mengindikasikan bahwa Daud sebelumnya tidur atau berbaring. Dalam keadaan tidak maju berperang dan tidak berdiri tegak di tempat yang seharusnya, dengan mudah Amon dan Moab menyergapnya. Serangan pertama berupa pemandangan yang menampilkan tubuh elok Batsyeba yang tengah mandi, segera merontokkan pertahanan iman Daud yang memang lemah. Daud terbakar hangus karena hawa nafsunya.
Jika pada saat-saat lampau kita dikalahkan oleh hawa nafsu kita, sehingga kita menuai masalah yang bertubi-tubi, marilah kita segera membenahi diri kita. Bulatkan tekad kita untuk tidak lagi membiarkan iman kita tertidur. Salah satu yang harus kita hindari adalah enggan bersekutu dengan Firman yang merupakan "obat tidur" yang mujarab bagi iman kita.

Tertidurnya iman membuat kita tidak berkutik mengatasi Amon dan Moab. Seandainya Daud ikut maju beserta seluruh bangsa Israel, tentu dia tidak akan berjalan-jalan sendirian di sotoh istana; dia tidak akan melihat Batsyeba mandi sehingga terperangkap oleh hawa nafsunya. Musuh mudah mengalahkan kalau kita seorang diri, sebaliknya kita kuat jika maju bersama-sama. Dengan sehati bersama seluruh keluarga dan saling menguatkan di dalam iman, tantangan yang terbentang di depan kita akan lebih mudah kita hadapi.

KELUARAN 1 : 1414 dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat, yaitu mengerjakan tanah liat dan batu bata, dan berbagai-bagai pekerjaan di padang, ya segala pekerjaan yang dengan kejam dipaksakan orang Mesir kepada mereka itu.

Dikalahkan musuh membawa kenyataan-kenyataan pahit: dibunuh, ditawan musuh, diperlakukan sebagai budak. Kalau kita kalah seperti Daud yang tidak maju berperang, maka sepanjang tahun kita akan mengalami kepahitan. Atau bahkan kita sudah mengalami kepahitan yang menahun. Kepahitan pasti terjadi kalau kita ditawan musuh. Namun kalau kita berani maju di medan perang, kita akan mengecap manisnya kemenangan bersama TUHAN.

Kenyataan pahit yang dialami oleh bangsa Israel yang diperbudak oleh Firaun -gambaran iblis- adalah diberi pekerjaan berat. Memang manusia harus bekerja. Tapi jangan sampai kita diperbudak oleh pekerjaan; jangan sampai pekerjaan menghalangi kita untuk beribadah. Alasan-alasan klise yang sering kita kemukakan adalah: sibuk, tidak sempat, tidak ada waktu. Tanpa menyediakan waktu untuk beribadah dan bersekutu dengan TUHAN, kepahitan mengerjakan tanah liat dan batu bata akan kita alami. Tanah ini sudah dikutuk. Mengerjakan tanah liat di bawah jajahan iblis sama saja mengerjakan hal yang sia-sia. Tapi kalau kita sudah kalah, kita tidak punya hak untuk memilih. Setan memegang kendali dan memaksa kita untuk melakukan kehendaknya.

Segeralah bersimpuh di kaki TUHAN memohon pengampunan-NYA atas keengganan kita maju berperang mengalahkan kedagingan. Akuilah di hadapan TUHAN bahwa kita telah meneguk kepahitan dan dilanda banyak masalah saat iman kita tertidur, saat kita terlena. Pengakuan dosa ini pulalah yang dinyatakan Daud ketika menerima teguran TUHAN melalui nabi Natan. Pengakuan dosa yang disertai permintaan ampun dan pertobatan akan mencabut sumber kepahitan dari kehidupan kita.

2 SAMUEL 12 : 29 - 3129 Sesudah itu Daud mengumpulkan seluruh tentara, ia berangkat ke kota Raba dan berperang melawannya, lalu merebutnya. 30 Ia mengambil mahkota dari kepala raja mereka, beratnya setalenta emas, bertatahkan sebuah batu permata yang mahal dan itu dikenakan pada kepala Daud. Juga diangkutnya banyak sekali jarahan dari kota itu. 31 Penduduk kota itu diangkutnya dan dipaksanya bekerja dengan gergaji, penggerek besi dan kapak; juga dipekerjakannya mereka di tempat pembuatan batu bata. Demikianlah juga diperlakukan Daud segala kota bani Amon. Sesudah itu pulanglah Daud dengan seluruh tentara ke Yerusalem.

Kebangkitan rohani Daud setelah pengakuan dosa dan pertobatannya telah mengalirkan semangat baru. Kini Daud mau maju berperang. Daud tidak lagi hanya memberi komando jarak jauh kepada Yoab dan bangsa Israel. Kini Daud berada dalam kancah peperangan itu. Daud yang mengumpulkan seluruh tentara merupakan ajakan bagi kita untuk mengumpulkan segenap kekuatan kita untuk maju berperang bersama TUHAN. Saat ini adalah saat kemenangan bagi kita. Orang yang tidak mengenal TUHAN boleh berkata saat ini adalah saat suram, tapi kemenangan bagi kita sudah pasti miliki. Syaratnya adalah kita maju dengan mengumpulkan seluruh kekuatan kita, mengumpulkan seluruh keluarga untuk maju bersama menghadapi musuh.

Kota yang diperangi adalah Raba, kota yang sama dengan yang dihadapi oleh Yoab. Kota yang sama, pola pikir dan tindakan yang berbeda akan memberi hasil yang sangat berbeda dengan sebelumnya. Pertama kali bangsa Israel menyerang kota Raba, Daud tidak ikut maju berperang, sehingga Daud menyerah pada godaan memuaskan hawa nafsunya untuk tidur dengan Batsyeba. Namun pada penyerangan kota Raba yang kedua, Daud mampu menghadapi bani Amon dan mengalahkannya sebab dia ikut maju. Jadi yang menjadi penentu kemenangan bukan kuat lemahnya musuh, tetapi ditentukan oleh tindakan kita: maju atau diam saja.

Dengan mau maju berperang, Daud mampu mengambil mahkota dari raja mereka. Kita tidak lagi dalam posisi diperbudak Firaun seperti yang terjadi dalam kitab Keluaran, tetapi kita memiliki kekuasaan untuk melucuti kedagingan. Musuh tidak dapat menjajah kita lagi dan memaksa kita untuk membuat batu bata. Sebaliknya, Daud justru yang memaksa musuh untuk bekerja membuat batu bata. Tidak ada lagi pekerjaan berat yang memahitkan, yang membuat kita tidak bahagia. Justru sekarang kita dapat melucuti segala kekuatiran.

YOHANES 10 : 10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; AKU datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Pekerjaan setan yang menjadi musuh kita adalah mencuri kebahagiaan, mencuri kesehatan, mencuri kemenangan kita. Dia juga dengan segala daya upaya mau membinasakan kita dengan kepahitan hati dan pekerjaan yang berat seperti tindakan Firaun atas bangsa Israel. Syukur kepada ALLAH karena YESUS telah mati untuk menebus dosa kita dan membebaskan kita dari kutuk dosa. Maukah kita maju berperang untuk menerima kemenangan dari TUHAN yang membebaskan kita dari cengkeraman Amon, Moab dan Firaun? Kemenangan itu membuat kita tidak lagi harus memproduksi batu bata, namun justru kita memaksa musuh untuk membuat batu bata. Artinya kitalah yang menguasai keadaan; kita tidak di bawah kendali musuh.

KRISTUS telah menjanjikan hidup kekal bagi kita di dalam Sorga. Di masa penantian sebelum janji itu kita terima seutuhnya, kita diberi "bonus" yaitu hidup kelimpahan selama kita di dunia. Bonus itu berupa kelimpahan dalam kesehatan, kebahagiaan dan berkat-berkat lainnya. Hidup kekal beserta bonusnya akan kita raih bila kita maju berperang. Sebagai manusia, kadangkala kita enggan berperang. Dengan segera menyadarinya dan kembali maju berperang, niscaya kita akan kembali meraih kemenangan seperti Daud.

YOSUA 1 : 3, 8 - 93 Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu KUberikan kepada kamu, seperti yang telah KUjanjikan kepada Musa. 8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. 9 Bukankah telah KUperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, ALLAHmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi."

TUHAN telah berjanji akan memberikan setiap tempat yang kita injak. Berarti semakin banyak tempat yang kita injak, semakin banyak pula tanah atau tempat yang kita peroleh. Namun kalau kita bermalas-malasan seperti dan tidak mau berdiri tegak, tidak mau melangkahkan kaki kita untuk mengitari dan menginjak tempat yang terbentang di hadapan kita, tentunya kita tidak memperoleh apa-apa. Jadi bila kita tidak sukses, maka jangan kita menyalahkan keadaan sebab yang menentukan untuk tidak menerima berkat adalah kita sendiri. Karena itu marilah kita terus melangkah untuk meraih setiap jengkal tempat yang kita injak. Dengan berdiri tegak di dalam iman dan mau melangkah untuk maju berperang melawan hawa nafsu, niscaya kemenangan ada di dalam genggaman kita.

Pengajaran penting lainnya yang diterima Yosua dari TUHAN adalah jangan lupa memperkatakan kitab Taurat. Firman TUHAN adalah pedoman hidup orang-orang beriman. Dengan selalu berlandaskan Firman dalam setiap aspek kehidupan kita, keberuntungan pasti kita peroleh. Rumah tangga yang tenteram, karier yang sukses dan berkat-berkat lainnya akan kita nikmati seperti yang telah dijanjikan oleh TUHAN.

Tanpa landasan Firman TUHAN, Kesuksesan sebesar apapun tidak ada gunanya bagi kita. Mungkin kita bisa meraup banyak uang, namun tidak dapat menikmatinya karena setan memahitkan hidup kita. Itu bukan keuntungan. Apakah gunanya kita memiliki rumah yang megah namun tidak ada kedamaian dan ketentraman di dalamnya?

Sungguh luar biasa janji TUHAN untuk selalu menyertai ke manapun kita pergi. Dengan selalu bersama-NYA, tidak ada masalah yang besar bagi TUHAN. Seberapa pun besarnya masalah kita, pasti akan dapat diatasi. Sebab tidak ada masalah ataupun musuh yang besar di mata TUHAN yang Maha Kuasa dan Maha Besar.
Friday, September 30, 2005
Raja Yang Datang Dengan Keledai
Disadur dari khotbah Pdt. Dr. Benny Santoso, Ph.D.
PA, Jumat, 29 November 2002
oleh Yuyu

YESUS KRISTUS, Raja di atas segala raja, tidak menunggang kuda ketika memasuki kota Yerusalem. DIA justru menaiki keledai sebagai tunggangan-NYA. Memang kedatangan-NYA ke dalam dunia adalah untuk kita, si keledai dungu.


MATIUS 21 : 1 - 2

1 Ketika YESUS dan murid-murid-NYA telah dekat Yerusalem dan tiba di Betfage yang terletak di Bukit Zaitun, YESUS menyuruh dua orang murid-NYA 2 dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu, dan di situ kamu akan segera menemukan seekor keledai betina tertambat dan anaknya ada dekatnya.
Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepada-KU.


Kendaraan yang dipilih oleh TUHAN YESUS untuk membawa-NYA memasuki kota Yerusalem adalah keledai. Sebagai binatang tunggangan, keledai sama sekali tidak merefleksikan keagungan, keperkasaan, kegagahan. Sosok keledai bertolak belakang dengan sosok kuda yang dalam mitos-mitos Yunani maupun Cina mencitrakan kekuatan dan keperkasaan. Tetapi TUHAN YESUS memang tidak mau datang dengan segala keperkasaan duniawi. Karena itu DIA tidak mau menunggangi kuda, tetapi justru menaiki keledai yang merupakan gambaran orang bebal. Sebab sifat yang dimiliki orang bebal sama dengan keledai -binatang bodoh yang sukar diatur- yang mundur ketika ditarik, namun tidak mau maju bila didorong.


Keledai liar juga melambangkan orang kafir. Di dalam Ayub 39 : 8 - 9 TUHAN menyatakan, bahwa DIAlah yang membuka tali tambatan keledai liar. TUHAN YESUS mau melepaskan keledai dari ikatannya untuk dibawa masuk ke Yerusalem. Bukan kuda yang merupakan gambaran orang Israel, tetapi justru keledai yang bebal -gereja TUHAN- yang dahulunya adalah orang kafir.


LUKAS 13 : 15 - 16

15 Tetapi TUHAN menjawab dia, kata-NYA: "Hai orang- orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman? 16 Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?"

Di dalam Bait ALLAH datanglah perempuan yang bungkuk, yang telah tersiksa dalam ikatan iblis selama delapan belas tahun hingga tidak dapat berdiri dengan tegak. Perempuan ini dilepaskan oleh TUHAN YESUS sehingga terlepas dari belenggu dosa. Sesungguhnya perempuan inilah yang digambarkan sebagai keledai yang dilepaskan oleh TUHAN YESUS dari tambatannya. Namun sungguh sangat disayangkan, orang Farisi dan kepala rumah ibadah bukannya bergembira atas lepasnya perempuan ini dari ikatan iblis. Justru sebaliknya mereka gusar. Sebab, hari itu adalah hari Sabat.


Orang Farisi salah menterjemahkan makna Sabat. Bagi mereka, Sabat diterima secara hurufiah. Mereka memaknainya dengan tidak boleh melakukan pekerjaan. Tetapi anehnya, mereka juga membuat peraturan yang memperbolehkan melepaskan lembu dan keledai mereka dan membawanya untuk minum. Padahal Sabat yang sesungguhnya adalah YESUS KRISTUS turun ke dunia dalam memenuhi misi-NYA untuk menebus dosa seluruh umat manusia. Itulah makna Sabat. Oleh karena kematian NYA, kita diampuni. Oleh kebangkitan-NYA, kita memiliki kebenaran dan menerima jaminan bahwa kita lepas dari kuasa gelap dan menerima anugerah keselamatan. Oleh karena itu, pada hari Sabat DIA melepaskan perempuan yang telah terikat selama delapan belas tahun. Sabat adalah hari perhentian, hari kebebasan atau kelepasan yang dikaruniakan TUHAN kepada kita.


Pada hari Sabat, justru keledai -orang kafir- dilepaskan dari semua belenggu dosa. TUHAN YESUS datang ke dalam dunia bukan untuk mencari orang yang "benar" (merasa dirinya benar), tetapi mencari orang berdosa agar memiliki kelepasan dan menerima pengampunan.


KELUARAN 23 : 4 - 5

4 Apabila engkau melihat lembu musuhmu atau keledainya yang sesat, maka segeralah kaukembalikan binatang itu. 5 Apabila engkau melihat rebah keledai musuhmu karena berat bebannya, maka janganlah engkau enggan menolongnya. Haruslah engkau rela menolong dia dengan membongkar muatan keledainya.


Hukum Taurat menggariskan, bahwa kita harus mengembalikan keledai yang tersesat kepada pemiliknya. Artinya, kita wajib bersaksi kepada orang yang belum mengenal KRISTUS supaya orang itu menerima keselamatan. Namun di sisi lain kita tidak boleh memaksakan seseorang untuk menerima Injil. Semua berpulang kepada orang yang telah mendengar Injil itu: apakah dia mau menerima YESUS atau tidak. Sebab kita diperintahkan untuk mengembalikan keledai yang sesat kepada pemiliknya, bukan untuk menyeretnya.


Saya ingat pengalaman pribadi saya ketika ibu saya mendoakan dan menasehati saya untuk bertobat dari perbuatan saya yang tercela. Bukannya saya bertobat, tetapi saya malah mengejek ibu saya. Tetapi bila TUHAN telah menetapkan waktunya bagi saya untuk menjadi hamba-NYA, saya tidak dapat mengelak. Karena itu kita tidak dapat memaksa "keledai" atau menggendongnya untuk dibawa kepada TUHAN. "Keledai" yang dipaksa akan menendang hingga yang memaksanya terluka.


Demikian pula keledai yang sarat menanggung beban harus kita bantu agar jangan sampai ambruk. Hal ini saya wujudkan dengan membantu orang yang sedang dirundung kesulitan, agar beban yang menggayuti hidupnya berkurang.


MATIUS 21 : 3

3 Dan jikalau ada orang menegor kamu, katakanlah: TUHAN memerlukannya. IA akan segera mengembalikannya."


TUHAN memerlukan keledai itu memiliki makna, bahwa TUHANlah yang memilih keledai, yaitu kita, orang yang tadinya kafir.
Kalau TUHAN yang telah memilih kita, siapa yang berani menentang-NYA? Setan puntidak dapat menghalangi. Siapa yang dapat menuntun "keledai yang bodoh" jika bukan ALLAH sendiri? Sebab kita adalah orang bebal yang sulit diajar. Saya
termasuk di antaranya. Dahulu saya terbilang dalam kelompok orang bebal yang tidak mau menerima nasehat. Profesi saya sebagai guru dansa, sutradara film,
band leader mengantar saya dalam kehidupan malam yang sarat dengan foya-foya. Namun setelah TUHAN melepaskan saya dari belenggu dosa, maka kehidupan saya berubah total. Dari seorang budak setan, saya menjadi seorang hamba TUHAN.


MATIUS 21 : 4 - 5

4 Hal itu terjadi supaya genaplah Firman yang disampaikan oleh nabi: 5 "Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda."


MESIAS datang bukan dengan menunggang kudayang gagah perkasa, tetapi menaiki keledai. KRISTUS tidak pernah menggunakan kekerasan, sebab DIA adalah ALLAH yang penuh kasih. DIA adalah ALLAH yang lemah lembut. DIA datang ke dunia bukan dengan kekuatan duniawi, tetapi DIA datang dengan kekuatan ROH KUDUS. Kelahiran-NYA pun bukan di istana yang megah, tetapi IA rela lahir di sebuah kandang di kota Betlehem. Karena kasih-NYA yang tak terhingga, YESUS menyerahkan DIRINYA untuk mati menebus dosa kita. DIA adalah ALLAH yang datang dengan bahasa yang mudah dipahami oleh manusia supaya manusia berbalik kepada DIA.


ZAKHARIA 9 : 9 - 10

9Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, Rajamu datang kepadamu; IA adil dan jaya. IA lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda. 10 IA akan melenyapkan kereta-kereta dari Efraim dan kuda-kuda dari Yerusalem; busur perang akan dilenyapkan, dan IA akan memberitakan damai kepada bangsa-bangsa. Wilayah kekuasaannya akan terbentang dari laut sampai ke laut dan dari sungai Efrat sampai ke ujung-ujung bumi.


Telah dinubuatkan dalam kitab Zakharia, bahwa DIA adalah raja yang lemah lembut. Namun DIA juga Raja yang adil, Raja yang jaya, yang penuh kemenangan. Karena YESUS KRISTUS adalah Raja yang lemah lembut, maka DIA telah menghapuskan kebencian dari dalam batin umat pilihan-NYA. Damai selalu ada di dalam DIA, kendati di banyak negara terdengar pekik peperangan. Di dalam YESUS, kita merasakan damai. Damai di dalam hati kita, damai di dalam rumah tangga kita.


Orang-orang yang percaya kepada YESUS KRISTUS di dalam Yesaya 62 : 11 - 12 disebut sebagai orang-orang kudus, orang-orang yang dipilih dan ditebus oleh TUHAN. Jika kita mau membuka telinga rohani kita untuk mendengar panggilan-NYA yang lemah lembut, kita akan diselamatkan. Jika kita mau dilepaskan dari segala belenggu dosa seperti keledai yang dilepaskan dari tambatannya, maka kita akan memasuki Yerusalem, kota damai, Sorga yang mulia. Amin.

Sunday, September 18, 2005
CANGKIR YANG CANTIK
Sepasang kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka.
Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkiryang cantik.
"Lihat cangkir itu," kata si nenek kepada suaminya.
"Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat," ujar si kakek.

Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara
"Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik.
Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna.
Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku kesebuah roda berputar.
Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing.
Stop ! Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata "belum !" lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang.
Stop! Stop! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku.
Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras.
Stop ! Cukup ! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata "belum !"

Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin.
Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum.

Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan dan ia mulai mewarnai aku.
Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop! Aku berteriak. Wanita itu berkata "belum !"
Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya!
Tolong! Hentikan penyiksaan ini !
Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku.
Ia terus membakarku. Setelah puas "menyiksaku" kini aku dibiarkan dingin.

Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku danmenempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku.
Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik.
Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku.

Renungan :
Seperti inilah Tuhan membentuk kita.
Pada saat Tuhan membentuk kita, tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata.
Tetapi inilah satu-satunya cara bagi-Nya untuk mengubah kita supaya menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan-Nya.
"Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai pencobaan, sebab Anda tahu bahwa ujian terhadap kita menghasilkan ketekunan.
Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya Anda menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun."
Apabila Anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan kecil hati, karena Dia sedang membentuk Anda.
Bentukan-bentukan ini memang menyakitkan tetapi setelah semua proses itu selesai, Anda akan melihat betapa cantiknya Tuhan membentuk Anda.

wrote by Tombo Ati