<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d14240855\x26blogName\x3dRoti+Kehidupan\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://rotikehidupan.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://rotikehidupan.blogspot.com/\x26vt\x3d7614777923663700016', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbingku ke air yang tenang....

Other Blogs

  • My Blog
  • My Pictures
  • My Recipes
  • My Bread of Life

Previous Posts


Archives




Blogwise - blog directory

Blogarama - The Blog Directory

Roti Kehidupan

Friday, September 30, 2005
Raja Yang Datang Dengan Keledai
Disadur dari khotbah Pdt. Dr. Benny Santoso, Ph.D.
PA, Jumat, 29 November 2002
oleh Yuyu

YESUS KRISTUS, Raja di atas segala raja, tidak menunggang kuda ketika memasuki kota Yerusalem. DIA justru menaiki keledai sebagai tunggangan-NYA. Memang kedatangan-NYA ke dalam dunia adalah untuk kita, si keledai dungu.


MATIUS 21 : 1 - 2

1 Ketika YESUS dan murid-murid-NYA telah dekat Yerusalem dan tiba di Betfage yang terletak di Bukit Zaitun, YESUS menyuruh dua orang murid-NYA 2 dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu, dan di situ kamu akan segera menemukan seekor keledai betina tertambat dan anaknya ada dekatnya.
Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepada-KU.


Kendaraan yang dipilih oleh TUHAN YESUS untuk membawa-NYA memasuki kota Yerusalem adalah keledai. Sebagai binatang tunggangan, keledai sama sekali tidak merefleksikan keagungan, keperkasaan, kegagahan. Sosok keledai bertolak belakang dengan sosok kuda yang dalam mitos-mitos Yunani maupun Cina mencitrakan kekuatan dan keperkasaan. Tetapi TUHAN YESUS memang tidak mau datang dengan segala keperkasaan duniawi. Karena itu DIA tidak mau menunggangi kuda, tetapi justru menaiki keledai yang merupakan gambaran orang bebal. Sebab sifat yang dimiliki orang bebal sama dengan keledai -binatang bodoh yang sukar diatur- yang mundur ketika ditarik, namun tidak mau maju bila didorong.


Keledai liar juga melambangkan orang kafir. Di dalam Ayub 39 : 8 - 9 TUHAN menyatakan, bahwa DIAlah yang membuka tali tambatan keledai liar. TUHAN YESUS mau melepaskan keledai dari ikatannya untuk dibawa masuk ke Yerusalem. Bukan kuda yang merupakan gambaran orang Israel, tetapi justru keledai yang bebal -gereja TUHAN- yang dahulunya adalah orang kafir.


LUKAS 13 : 15 - 16

15 Tetapi TUHAN menjawab dia, kata-NYA: "Hai orang- orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman? 16 Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?"

Di dalam Bait ALLAH datanglah perempuan yang bungkuk, yang telah tersiksa dalam ikatan iblis selama delapan belas tahun hingga tidak dapat berdiri dengan tegak. Perempuan ini dilepaskan oleh TUHAN YESUS sehingga terlepas dari belenggu dosa. Sesungguhnya perempuan inilah yang digambarkan sebagai keledai yang dilepaskan oleh TUHAN YESUS dari tambatannya. Namun sungguh sangat disayangkan, orang Farisi dan kepala rumah ibadah bukannya bergembira atas lepasnya perempuan ini dari ikatan iblis. Justru sebaliknya mereka gusar. Sebab, hari itu adalah hari Sabat.


Orang Farisi salah menterjemahkan makna Sabat. Bagi mereka, Sabat diterima secara hurufiah. Mereka memaknainya dengan tidak boleh melakukan pekerjaan. Tetapi anehnya, mereka juga membuat peraturan yang memperbolehkan melepaskan lembu dan keledai mereka dan membawanya untuk minum. Padahal Sabat yang sesungguhnya adalah YESUS KRISTUS turun ke dunia dalam memenuhi misi-NYA untuk menebus dosa seluruh umat manusia. Itulah makna Sabat. Oleh karena kematian NYA, kita diampuni. Oleh kebangkitan-NYA, kita memiliki kebenaran dan menerima jaminan bahwa kita lepas dari kuasa gelap dan menerima anugerah keselamatan. Oleh karena itu, pada hari Sabat DIA melepaskan perempuan yang telah terikat selama delapan belas tahun. Sabat adalah hari perhentian, hari kebebasan atau kelepasan yang dikaruniakan TUHAN kepada kita.


Pada hari Sabat, justru keledai -orang kafir- dilepaskan dari semua belenggu dosa. TUHAN YESUS datang ke dalam dunia bukan untuk mencari orang yang "benar" (merasa dirinya benar), tetapi mencari orang berdosa agar memiliki kelepasan dan menerima pengampunan.


KELUARAN 23 : 4 - 5

4 Apabila engkau melihat lembu musuhmu atau keledainya yang sesat, maka segeralah kaukembalikan binatang itu. 5 Apabila engkau melihat rebah keledai musuhmu karena berat bebannya, maka janganlah engkau enggan menolongnya. Haruslah engkau rela menolong dia dengan membongkar muatan keledainya.


Hukum Taurat menggariskan, bahwa kita harus mengembalikan keledai yang tersesat kepada pemiliknya. Artinya, kita wajib bersaksi kepada orang yang belum mengenal KRISTUS supaya orang itu menerima keselamatan. Namun di sisi lain kita tidak boleh memaksakan seseorang untuk menerima Injil. Semua berpulang kepada orang yang telah mendengar Injil itu: apakah dia mau menerima YESUS atau tidak. Sebab kita diperintahkan untuk mengembalikan keledai yang sesat kepada pemiliknya, bukan untuk menyeretnya.


Saya ingat pengalaman pribadi saya ketika ibu saya mendoakan dan menasehati saya untuk bertobat dari perbuatan saya yang tercela. Bukannya saya bertobat, tetapi saya malah mengejek ibu saya. Tetapi bila TUHAN telah menetapkan waktunya bagi saya untuk menjadi hamba-NYA, saya tidak dapat mengelak. Karena itu kita tidak dapat memaksa "keledai" atau menggendongnya untuk dibawa kepada TUHAN. "Keledai" yang dipaksa akan menendang hingga yang memaksanya terluka.


Demikian pula keledai yang sarat menanggung beban harus kita bantu agar jangan sampai ambruk. Hal ini saya wujudkan dengan membantu orang yang sedang dirundung kesulitan, agar beban yang menggayuti hidupnya berkurang.


MATIUS 21 : 3

3 Dan jikalau ada orang menegor kamu, katakanlah: TUHAN memerlukannya. IA akan segera mengembalikannya."


TUHAN memerlukan keledai itu memiliki makna, bahwa TUHANlah yang memilih keledai, yaitu kita, orang yang tadinya kafir.
Kalau TUHAN yang telah memilih kita, siapa yang berani menentang-NYA? Setan puntidak dapat menghalangi. Siapa yang dapat menuntun "keledai yang bodoh" jika bukan ALLAH sendiri? Sebab kita adalah orang bebal yang sulit diajar. Saya
termasuk di antaranya. Dahulu saya terbilang dalam kelompok orang bebal yang tidak mau menerima nasehat. Profesi saya sebagai guru dansa, sutradara film,
band leader mengantar saya dalam kehidupan malam yang sarat dengan foya-foya. Namun setelah TUHAN melepaskan saya dari belenggu dosa, maka kehidupan saya berubah total. Dari seorang budak setan, saya menjadi seorang hamba TUHAN.


MATIUS 21 : 4 - 5

4 Hal itu terjadi supaya genaplah Firman yang disampaikan oleh nabi: 5 "Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda."


MESIAS datang bukan dengan menunggang kudayang gagah perkasa, tetapi menaiki keledai. KRISTUS tidak pernah menggunakan kekerasan, sebab DIA adalah ALLAH yang penuh kasih. DIA adalah ALLAH yang lemah lembut. DIA datang ke dunia bukan dengan kekuatan duniawi, tetapi DIA datang dengan kekuatan ROH KUDUS. Kelahiran-NYA pun bukan di istana yang megah, tetapi IA rela lahir di sebuah kandang di kota Betlehem. Karena kasih-NYA yang tak terhingga, YESUS menyerahkan DIRINYA untuk mati menebus dosa kita. DIA adalah ALLAH yang datang dengan bahasa yang mudah dipahami oleh manusia supaya manusia berbalik kepada DIA.


ZAKHARIA 9 : 9 - 10

9Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, Rajamu datang kepadamu; IA adil dan jaya. IA lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda. 10 IA akan melenyapkan kereta-kereta dari Efraim dan kuda-kuda dari Yerusalem; busur perang akan dilenyapkan, dan IA akan memberitakan damai kepada bangsa-bangsa. Wilayah kekuasaannya akan terbentang dari laut sampai ke laut dan dari sungai Efrat sampai ke ujung-ujung bumi.


Telah dinubuatkan dalam kitab Zakharia, bahwa DIA adalah raja yang lemah lembut. Namun DIA juga Raja yang adil, Raja yang jaya, yang penuh kemenangan. Karena YESUS KRISTUS adalah Raja yang lemah lembut, maka DIA telah menghapuskan kebencian dari dalam batin umat pilihan-NYA. Damai selalu ada di dalam DIA, kendati di banyak negara terdengar pekik peperangan. Di dalam YESUS, kita merasakan damai. Damai di dalam hati kita, damai di dalam rumah tangga kita.


Orang-orang yang percaya kepada YESUS KRISTUS di dalam Yesaya 62 : 11 - 12 disebut sebagai orang-orang kudus, orang-orang yang dipilih dan ditebus oleh TUHAN. Jika kita mau membuka telinga rohani kita untuk mendengar panggilan-NYA yang lemah lembut, kita akan diselamatkan. Jika kita mau dilepaskan dari segala belenggu dosa seperti keledai yang dilepaskan dari tambatannya, maka kita akan memasuki Yerusalem, kota damai, Sorga yang mulia. Amin.

Post a Comment